Di era modern seperti sekarang ini,
peperangan antar negara tidak melulu terjadi secara fisik dan mengandalkan
persenjataan berat. Medan perang justru kerap terjadi di ranah cyber yang
melibatkan campur tangan para hacker kelas dunia. Seperti yang
baru baru ini terjadi antara hacker Indonesia melawan hacker Australia
Permasalahan ini telah menjadi perhatian
serius bagi sejumlah negara. Beberapa negara maju bahkan dilaporkan telah
membangun benteng kekuatan cyber dengan anggaran yang tidak
sedikit. Prajurit atau tentara cyber mereka persiapkan untuk
menghalau dan melindungi investasi penting pemerintah dari serangan para hacker.
Lalu, sebenarnya negara manakah yang
memiliki infrastruktur dan sumber daya manusia benteng pertahanan cyber terkuat
di dunia?
Meski tak mempublikasikan kekuatan cyber-nya,
laman Hacker News memperkirakan bahwa China adalah negara
dengan kekuatan cyber terdahsyat di dunia untuk saat ini.
Bukan hanya melindungi investasi negara, para tentara cyber China
juga diduga kerap melancarkan serangan ke negara lain, terutama Amerika
Serikat.
Sebagai contoh, di tahun 2002 silam,
China dituding pernah menyerang ratusan sistem komputer milik pemerintahab AS.
Serangan kala itu dikenal dengan sebutan sandi perang digital 'Titan Rain'.
Tak tanggung-tanggung pada
serangan Titan Rain saat itu China diklaim mampu merebut
sekitar 20 terabytes data penting dari jaringan komputer pemerintah AS.
Kekuatan tentara cyber China
dilaporkan mendapat dukungan dari para warga masyarakatnya. Kelompokhacker sipil
asal China bernama People's Liberation Army disinyalir menjadi penyokong utama
serangancyber China ke sejumlah negara pesaing.
0 comments:
Post a Comment